Meskipun negerinya sendiri masih diblokade Zionis Israel, warga Gaza tidak menutup mata terhadap penderitaan Muslim Rohingya. Mereka turun ke jalan, Rabu (18/7) waktu setempat memprotes sikap diam dunia internasional atas genosida yang dialami Muslim Rohingya di Myanmar.
“Kami berdiri di sini di depan markas PBB yang tidak berbuat apa-apa terhadap penderitaan Muslim,” kata seorang orator dalam aksi yang diwarnai pembakaran bendera Amerika Serikat (AS) dan Myanmar, serta foto Presiden Thein Sein itu.
“Kami di Palestina berdiri mendukung Muslim (Rohingya) yang mana lebih dari 2.000 orang telah dibunuh dan lebih dari 90.000 orang kehilangan tempat tempat tinggal, sementara media sibuk dengan masalah-masalah lainnya,” tegas orator.
Aksi munashoroh itu juga mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan genosida atas Muslim Rohingya dan mendesak para pemimpin negara Muslim dan Arab untuk mengecam kejahatan itu.
Pembantaian massal atas Muslim Rohingya telah mengundang keprihatinan dan protes lembaga dan umat Islam di berbagai negara. Pekan lalu, Islamic Society of north America (ISNA) menyeru agar hak-hak asasi Muslim Rohingya diberikan.
Awal pekan ini Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga memprotes pembantaian yang tidak manusiawi itu. Sekretari Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu Senin (16/7) lalu mendesak pemerintah Myanmar menghentikan diskriminasi atas Muslim Rohingya dan mengangkat masalah itu ke forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Tak ketinggalan, Dewan Ulama al-Azhar menyeru para politisi dan penguasa negara-negara Muslim agar memboikot Myanmar sampai pemerintah negara itu memperbaiki perlakuan kepada warga Muslim Rohingya. Dewan Ulama juga menyerukan demonstrasi umat Muslim di depan Kedutaan Besar Myanmar di seluruh dunia Islam. [AN/Hdy/bsb]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2012/07/warga-gaza-gelar-aksi-munashoroh.html
0 komentar:
Posting Komentar