Seorang sahabat Rasulullah yang dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam yang seakan memang sudah terlahir sebagai ahli perang. Sahabat ini bernama Khalid bin Walid Ra, ia berasal dari bani makhzum yang merupakan salah satu cabang dari suku Quraisy. Ia berasal dari keluarga yang terhormat bahkan bibi beliau maemunah adalah salah satu dari istri Rasulullaah saw, dan beliau pun masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Umar yakni sebagai saudara sepupu. ayah beliau bernama walid dan ibu beliau bernama lababah. Ayah beliau adalah salah satu pemimpin yang sangat kaya dan berkuasa di suku Quraisy,ia sangat dihormati oleh kaumnya selain itu ia pun memiliki kecintaan yang mendalam terhadap ka'bah. Ia pun adalah satu-satunya orang yang berani untuk memperbaiki dinding ka'bah ketika orang-orang lain takut kalau-kalau nanti akan jatuh dan mati. Pada saat akan memperbaiki ka'bah ia naik ke ka'bah bersenjatakan sekop sambil berteriak “Oh, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu". Begitu pula dengan Khalid bin walid, ia pun sangat di hormati oleh kaumnya. tidak banyak cerita yang di dapat pada khalid bin walid pada masa kecilnya, namun yang pasti beliau adalah anak dari seorang ayah yang sangat kaya yang memiliki kebun buah-buahan yang membentang dari mekah-thaif sehingga pada masa kecilnya ia bebas melakukan apa yang sangat disukainya karena tidak mendapat beban dan bebas dari kewajiban-kewajibannya.
Keleluasaan ini menjadikannya tidak harus belajar berdagang, kehidupan yang tanpa ikatan ini memberikan kesempatan yang luas bagi khalid untuk mengikuti dan mendalami kesenangannya yakni tinju dan berkelahi. pernah suatu ketika ia berkelahi dengan umar sepupunya, dan khalid pun mematahkan kaki umar dalam perkelahian itu namun kaki umar masih dapat disembuhkan lantaran segera mendapat perawatan. Jadi sungguhlah tidak mengherankan jika kelak khalid bin walid menjadi seorang pemuda yang handal dalam peperangan dikarenakan keahliannya dalam berkelahi ini telah di milikinya sejak kecil.
Ayah dan paman khalid adalah orang yang sangat di mormati di kaumnya sehingga tidak heran bila keinginan ayah dan pamannya ini tidak lain adalah ingin menjadikn khalid orang yang dihormati pula di kaumnya, sehingga mereka pun mendorong dan mendukung apa yang menjadi keinginan khalid yakni menjadi yang terbaik dan ahli dalam peperangan agar kelak ia menjadi ksatria yang di hormati. Lalu khalid pun menceburkan dirinya dalam mempelajari keahliah dalam bermain pedang, memanah serta strategi peperangan, bakat-bakatnya yang asli di tambah latihan-latihan keras yang dijalaninya telah menjadikan khalid sosok yang luarbiasa. Keberanian dan ketangkasannya menjadikan setiap orang terkagum-kagum padanya dan tak jarang pula strategi-strategi perang yang di lontarkan oleh khalid, membuat orang-orang di sekelilingnya terkagum-kagum akan ke cermelangan taktiknya. Sehingga tak lama pun ia menjadi orang yang di hormati di kaumnya sebagaimana ayah dan pamannya.
keahliaanya dalam kemiliteran ini menjadikannya bertekat untuk menjadi pahlawan Quraisy. Perang badar sebuah peperangan dimana saat itu kaum Quraisy berhadan dengan pasukan kaum muslimin, yang pada akhirnya dalam peperangan itu kaum Quraisy mengalami kekalahan. Kekalahan pada perang badar ini membuat mereka geram dan marah terhadap kaum muslimin. Mereka merasa terhina dan bertekat menuntut balas. Sebagai pemuda di kaumnya Khalid pun tergerak dan ikut geram dan bertekad akan membalas dendam terhadap kaum muslimin pada perang uhud.
Khalid beserta pasukannya pergi ke Uhud dengan tekad menang atau mati. Kaum muslim pada perang itu mengambil posisi di belakan bukit uhud. Namun demikian Rasulullah Saw masih khawatir dengan suatu daerah yang rawan yang dapat di gunakan pasukan Qurisy mengobrak abrik pertahanan kaum muslimin. Sehingga Rasul pun menempatkan 50 pemanah terbaik untuk menjaga mati-matian daerah itu dan memerintahkan dalam keadaan apapun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.
Pasukan Quraisy pun mulai menyerang kaum muslimin,khalid bin walid meminpin pasukan di syap kanan yang jumlahnya empat kali lipat dari kaum muslimin namun dalam hati mereka masih ada rasa ragu-ragu mengingat kekalahan mereka pada perang badar. Mereka memulai peperangan itu dengan baik, tapi tidak lama kemudian pasukan kaum muslimin mulai menyerbu dan mendobrak pertahan mereka, merekapun kewalahan sehingga kekuatan pasukan Quraisy pun terpecah belah, dan peristiwa pada perang badar pun terulang kembali.Namun tidak bagi khalid, hal itu tidak menjadikan nyalinya kendur sedikitpun dan tekadnya masih tetap membaja. Ia dengan keahliannya yang luar biasa dapat mengumpulkan kembali pasukannya yang tercerai berai guna bersiap-siap melakukan pukulan balik yang menentukan.
Melihat pasukan Quraisy yang lari tunggang langgang dan meninggalkan harta rampasan perang yang banyak, menjadikan pasukan kaum muslimin yang telah di amanahi menjaga daerah yang rawan tadi ikut tergiur dengan harta rampasan itu dan akhirnya pun mereka turun meninggalkan posnya untuk ikut mengambil harta rampasan tersebut. Melihat hal itu khalid pun dengan cepat segera mengambil kesempatan baik itu. Dia langsung menyerbu daerah rawan itu dan mendesak masuk. Para pasukan yang masih tinggal di situ pun dikeroyok dan menjadi bulan-bulana pasukan Quraisy. Sehingga daerah itu pun dapat dikuasai yang menjadikan mereka leluasa menyerang balik pertahanan kaum muslimin.
Dengan kepiawaiannya dan dengan kecepatan yang tiada taranya Khalid beserta pasukannya menggempur pasukan kaum muslimin. Mengetahui hal itu pasukan quraisy yang tadi nya lari, berbalik arah dan ikut kembali menggempur kaum muslimin mengikuti jejak khalid. kaum muslimin yang beberapa waktu lalu menang kini tengah dikepung oleh pasukan Quraisy dari segala penjuru,dan situasi pun menjadi gawat.
khalid bin walid telah mengubah kemenangan pasukan islam menjadi kehancuran. Walaupun pasukan Quraisy lainnya telah lari meninggalkan medan tempur tetapi kehebatan khalid bin walid dalam siasat perang ini, telah mempu merubah kekalahannya menjadi kemenangan. Hanya khalid bin walid lah yang mempu mencari kelemahan lawannya dan dapat menyatukan kembali pasukannya yang telah tercerai berai untuk memaksanya kembali berperang. Seni perangnya yang luar biasa inilah yang telah menjadikan kekalahan pasukan Quraisy berubah menjadi sebuah kemenangan pada perang uhud.
Hingga kabar gembira pun datang kepada kaum muslimin, dengan masuk islamnya Khalid bin Walid. Hal ini telah menjadikan Rasulullah Saw bahagia ketika mendengarnya.Karena dengan kemampuan seni perangnya yang luarbiasa ini akan menjadikan kekuatan pasukan kaum muslimin tak akan dapat tertandingi lagi dan akan semakin meninggikan kalimatullah. Sehingga dalam banyak kesempatan khalid bin walid di amanahi untuk menjadi komandan dalam pertempuran, dan setiap pertempuran yang di komandaninya selalu menunjukan hasil yang gemilang dalam upaya meninggikan kalimatullah. (Oleh Firdaus, BKLDK Malang)
Sumber : http://dakwahkampus.com/nafsiyah-islamiyah/kisah/1481-khalid-bin-walid-ra.html
0 komentar:
Posting Komentar